MANCING DI MASA TUA


Suatu saat di tahun 1996-an (saya lupa tepatnya) saya berkenalan dengan tetangga yang baru pindah dan mengobrol soal mancing. Akhirnya saya dibuatkan joran lengkap dengan reel merk Golden Fish, modal semuanya 150 rb – siaplah saya memulai kegiatan mancing di masa tua.
Aktifitas memancing saya sebenarnya tidaklah pernah benar-benar berhenti, polanya saja yang berbeda. Rumah saya di Bogor memiliki kolam yang berisi nila. mas, lele maupun  gurami, selokan kecil di belakang rumah juga masih penuh berisi beunteur.

PENGALAMAN MANCING DI MASA KECIL


Saya memancing sejak anak-anak sekitar tahun enam puluhan, masih SD waktu itu. Awalnya sekedar memancing belut di sungai kecil (kami menyebutnya kali) dekat rumah atau mancing lele di saluran air jl. Kerinci 7 belakang.SMP 19. Saat itu saya tinggal di jl. Dempo, Kebayoran Baru, sekolah di SDN 01 di jl. Bumi yang bersebelahan dengan SMP 19.
Kali yang hampir setiap hari saya telusuri berada di Jl. Leuser, persis di belakang RS Pertamina saat ini (dulu masih berupa lapangan tanah merah tempat sehari-hari kami main bola). Biasanya kami menelusuri kali dari jl. Barito sampai batas jl. Pakubuwono. Suatu saat saya berhenti memancing belut di kali tersebut karena yang terpancing bukan belut tetapi ular. Maklum masih anak-anak jadi belum bisa membedakan antara lubang ular dan belut. Aktifitas memancing dan main bola saat itu,  tidak jarang mendapat hadiah pukulan gagang sapu dari ibu saya .... pulang terlambat dengan baju kotor penuh lumpur tanah merah.